Selasa, 29 Maret 2016

Perang SUV di Indonesia

Aneka SUV (sumber gambar: situs resmi Toyota Astra, Hyundai, Ford, Honda, Subaru, Mitsubishi (KTB), Chevrolet, Nissan dan Mazda)

Indonesia, merupakan area pasar otomotif yang sangat menggiurkan. Produsen otomotif Internasional, seperti dari Jepang, Amerika dan Eropa berlomba-lomba menarik hati masyarakat Indonesia, untuk membeli mobilnya. Siapa yang menang dari perlombaan tersebut? Tak diragukan lagi, pemenangnya adalah produsen asal Jepang. Mobil yang paling banyak terjual adalah tipe Multi Purpose Vehicle (MPV), yang memiliki keunggulan dalam mengangkut penumpang dan barang, dari segi kuantitas.

Selain MPV, tipe mobil lain yang laku keras di Indonesia adalah Sport Utility Vehicle (SUV). Mobil SUV identik dengan kendaraan penumpang yang memiliki kemampuan bermanuver, bahkan pada kondisi jalan yang sulit.  Sehingga, sejatinya SUV dilengkapi dengan teknologi yang mendukung manuvernya, salah satunya adalah teknologi sistem pemindah tenaga 4 roda (4 Wheel Drive/4WD atau 4X4). Namun, di Indonesia, banyak SUV yang tidak memiliki karakteristik tersebut, cukup penggerak 2 roda (2 Wheel Drive/2 WD atau 4X2). Karena SUV laris manis di perkotaan, dengan kondisi jalan yang cenderung baik dan rata, sehingga tidak terlalu membutuhkan teknologi penggerak 4 roda (4WD).

Teknologi 4 WD atau 4X4 memang jarang dibeli masyarakat. Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) per Januari – Februari 2016, kendaraan 4X4 hanya laku 912 unit, mendapat porsi 0,5% pasar otomotif Indonesia. Sedangkan kendaraan 4X2 laku terjual 103.411 unit, menguasai pasar otomotif dengan porsi 59,7%. Fakta itu disebabkan oleh tingginya harga kendaraan 4X4. Oleh sebab itu, produsen otomotif sepertinya berfikir seribu kali untuk mengeluarkan kendaraan 4WD atau 4X4, khawatir tidak laku.

Reduksi Teknologi Demi Harga Jual

Salah satu faktor yang dapat menekan harga sebuah SUV adalah hanya menggunakan power train 2 roda. Komponen penggerak 4 roda harganya cukup mahal. Selain itu, mobil dengan penggerak 4 roda (4X4) dikenakan pajak penjualan yang lebih tinggi dibanding 4X2. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.22 tahun 2014, kendaraan 4x4 dikenai pajak penjualan 40%, sedangkan mobil 4X2 hanya dipajak 20%.  Sehingga, produsen harus berpikir keras sebelum meluncurkan mobil 4X4.
Kalaupun ada varian dengan penggerak 4 roda, biasanya dibanderol dengan harga tinggi, yang memang dikhususkan untuk penggila mobil 4WD.  Sebagai contoh, Toyota Fortuner dengan penggerak 4 roda pada tipe 2VRZ 4X4 A/T dijual dengan harga Rp 631.500.000. Sedangkan yang identik dengan itu, tetapi menggunakan sistem penggerak 2 roda, yaitu tipe 2VRZ A/T “hanya” dijual dengan harga Rp 494.000.000 (sumber). Perbedaan harganya sangat jauh. Itulah yang menyebabkan SUV 2 WD atau 4X2 lebih laris.

Pun demikian dengan kompetitor abadi Toyota Fortuner, yaitu Mitsubishi Pajero. Pajero tipe Dakar dengan penggerak 4X4, dibanderol dengna harga Rp 623.000.000. Sedangkan tipe Dakar 4X2 “hanya” Rp 496.000.000 (sumber). Harganya tak jauh berbeda dengan Fortuner, ya karena Mereka berkompetisi secara ketat.

Atau Nissan yang belum “berani” mengeluarkan All New X-trail (Klik Review Nissan) penggerak 4 roda. All New X-Trail yang pada triwulan pertama 2015 sempat menjadi pemimpin pasar SUV, masih bertahan dengan image SUV dengan harga terjangkau. Padahal, di Negara asalnya, Jepang, All New X-Trail tersedia varian 4X4. Tentunya dengan harga yang lebih tinggi daripada penggerak 2 roda (4X2). Begitu juga di Thailand, All New Nissan X-Trail dilengkapi dengan powertrain 4X4. Belum diketahui apakah Nissan tertarik menjual All New X-Trail 4X4 di Indonesia.

Perang Pasar SUV Tahun 2014 dan 2015

Di Indonesia, SUV memiliki beberapa kategori, seperti Enty Level atau Low, Medium atau Middle dan High atau Total SUV. Kategori tersebut bisa berdasarkan harga, volume mesin dan ukuran body serta jumlah penumpang.  Namun, belum ada nomenklatur yang jelas mengenai mobil yang tergolong dalam kategori Low SUV hingga High/Total SUV. Semua produsen memiliki nomenklatur yang berbeda, jadi sulit untuk mengelompokkan semua SUV dari semua produsen ke dalam kategori tersebut.

Si kembar Toyota Rush dan Daihatsu Terios yang sering dikategorikan dalam SUV kelas Enty Level/ Low dan Medium/ Midle, kerap menduduki puncak SUV terlaris di kelasnya. Harganya yang terjangkau, menjadikan Rush dan Terios sering disebut sebagai SUV “Sejuta Umat”. Tahun 2014, Rush tercatat sebagai SUV terlaris, laku terjual 27.695 unit (Penjualan Januari – November). Disusul kembarannya, Daihatsu Terios yang laku terjual 17.647 unit. Urutan ketiga dan keempat diisi oleh High atau Total SUV, yaitu Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero, yang masing-masing terjual 16.985 unit dan 11.044 unit. Kedua Mobil itu memang selalu bersaing ketat. Di urutan ke lima, diisi Honda CR-V yang terjual 8.549 unit. Selanjutnya Ford Ecosport, Mitsubishi Outlander Sport, Mazda CX-5, Nissan X-Trail dan Nissan Juke diurutan keenam hingga kesepuluh (sumber).

Awal tahun 2015, Nissan membuat gebrakan pasar. Setelah meluncurkan generasi terbaru X-Trail, yaitu All New X-Trail 2014, langsung memimpin pasar SUV. Triwulan pertama 2015, All New Nissan X-Trail menjadi SUV terlaris, mengalahkan Honda CR-V, Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero (sumber). Mengapa kala itu All New X-Trail sangat diminati konsumen? Mungkin karena terjadi perubahan drastis dari X-Trail generasi sebelumnya. All New X-Trail mendapat prestasi Car of The Year di ajang Indonesia Car of The Year (ICOTY) Auto Bild 2014 dan predikat “Most Favorite Car” pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014.

Prestasi itu sepertinya turut mendongkrak penjualan All New X-Trail. Tetapi, sepertinya, faktor utama yang mendokrak penjualan adalah teknologi dan fitur baru di X-Trail. Faktor tersebut antara lain adalah performa, desain dan fitur unggulan dari X-Train. All New X-Trail mengandalkan 2 tipe mesin, yaitu tipe MR20DD (2.000cc) dan QR25DE (2.500cc). Kedua mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga 144 PS dan 171 PS. Bandingkan dengan Mitsubishi Pajero dengan kapasitas mesin 2500cc hanya menghasilkan tenaga maksimal 136 PS. Atau Toyota Fortuner dengan mesin besar, yaitu 2.700cc hanya menghasilkan 163 PS, masih unggul mesin QR25DE miliki All New X-Trail. (Review lengkap All NewX-Trail). Desain All New X-Trail pun berhasil bervolusi.

Bulan Mei 2015, Toyota kembali menguasai pasar SUV dengan produk adalannya yaitu Fortuner. Disusul Mitsubishi Pajero dan Honda CR-V pada urutan kedua dan ketiga. Sedangkan Nissan X-Trail harus puas di posisi keempat (sumber). Menjelang akhir 2015, Honda memberikan kejutan pada pasar otomotif nasional. Produk terbarunya yaitu HR-V, yang merupakan kombinasi city car dan SUV, berhasil menguasai pasar di kelasnya, hanya dalam hitungan bulan. Bukan hanya di kelas SUV, HR-V berhasil menjadi mobil terlaris kelima sepanjang 2015 (sumber).

Prediksi Perang SUV 2016

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), melalui Ketua Umum I,  Jongkie D Sugiarto,  memprediksi pasar otomotif domestik 2016 akan naik sekitar 5% (sumber). Meskipun market otomotif pada tahun 2015 sempat menurun, tetapi 2016 diyakini akan kembali meningkat.

Dasar optimisme peningkatan tersebut adalah indikator makro ekonomi Indonesia, nilai tukar rupiah dan pembangunan infrastruktur jalan. Bagaimana dengan pasar otomotif di kelas SUV? Apakah akan turut meningkat atau justru menurun?

Honda dan pruduk SUV-nya, mengawali tahun 2016 dengan gemilang. Salah satu produk teranyarnya, Honda BR-V berhasil memikat pecinta otomotif nasional. Mobil produk perdananya yang baru diserahkan akhir Januari 2016 itu, langsung menguasai pasar Low SUV. Dari 10 daftar mobil terlaris Januari 2016, dua diantaranya berjenis SUV (Low SUV). Kedua SUV tersebut adalah produk teranyar Honda, yaitu BR-V dan HR-V. Honda BR-V berada di posisi kedua mobil terlaris, terjual 6.627 unit dan HR-V laku terjual 3.349 unit berada pada perigkat ketujuh. (sumber). Jadi, Honda berhasil menguasai pasar SUV Indonesia. Keberadaan HRV dan BR-V berpotensi akan mendongkrak penjualan SUV sepanjang 2016. Sehingga, ada indikasi pasar SUV akan meningkat.

Strategi Honda yang mengeluarkan HR-V dan BR-V dalam rentang waktu singkat, cukup ampuh untuk menguasai pasar SUV, utamanya di segmen Low SUV. Masuk bulan kedua, Honda BR-V telah mencatatkan penjualan total mencapai 12.202 unit dan menjadi kembali memimpin pasar Low SUV dengan pangsa pasar sebesar 51% (Sumber). Sepertinya, dalam beberapa bulan ke depan, Low SUV akan tetap dikuasai oleh Honda. Melalui HR-V dan BR-V, Honda akan tetap menikmati manisnya pasar compact atau low SUV, setidaknya dalam beberapa bulan kedepan. Tentunya jika tidak ada produk fenomenal dari para kompetitornya.

Mengingat akan ada pemeran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 pada April mendatang, yang memungkinkan hadirnya figur pesaing bagi HR-V dan BR-V. Jika saja Toyota memboyong crossover teranyarnya yaitu C-HR ke Indonesia, sepertinya bisa mengurangi dominasi Honda. Dengan teknologi canggih dan desain yang futuristik, Toyota  CH-R berpotensi menguasai pasar di kelasnya. Toyota C-HR kabarnya dijual tahun 2016, terlebih dahulu mengisi pasar otomotif Eropa. Belum diketahui kapan akan masuk ke Indonesia, “tunggu tanggal mainnya saja” ucap PR Manager Toyota Astra Motor. (sumber).

Bagaimana dengan Medium SUV? Banyak kendaraan yang bermain di Kelas medium SUV, antara lain  Toyota Rush, Daihatsu Terios, Nissan X-Trail, Mitsubishi Outlander, Ford EcoSport, Hyundai Tucson, Mazda CX-5 dan Subaru XV. Bagi pecinta SUV medium dengan penggerak 4 Roda, tentu akan memilih Subaru XV dengan konsep All Wheel Drive (AWD), tak ada pilihan selain itu. Siapkan dana sekitar Rp 400 juta untuk dapat membawa pulang Subaru XV. Mazda CX-5 yang mendapat predikat Best Medium SUV 2015, sempat menjadi favorit tahun 2013 -2014, dengan angka penjualan yang relatif baik, lebih dari 7.000 unit. Namun, karena semakin banyak competitor dengan harga yang lebih rendah, penjuaan Mazda CX-5 pun menurun.

Tahun 2016, Nampaknya, Duo Rush dan Terios yang memiliki keunggulan pada harga yang terjangkau, akan tetap menguasai pasar medium SUV. Tetapi, All New Nissan X-Trail agaknya masih berpotensi menduduki posisi 5 besar, mengingat inovasi dan teknologi yang disandangnya. Pun demikian dengan Mitsubishi Outlander.

Di kelas High atau Total SUV, diisi antara lain oleh Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero, Honda CR-V, Suzuki New Grand Vitara, Ford All New Everest, Subaru Forester, Chevrolet Captiva,  Hyundai Santa Fe, Kia New Sportage dan All New Sorento serta Mercedes M dan GL Class. Pasar High SUV masih akan didominasi oleh rival abadi Fortuner dan Pajero. Keduanya memiliki karakter yang tegas, yang masih sangat diminati masyarakat. Honda CR-V harus berbesar hati berbagi pasar dengan “adik-adiknya”, yaitu Honda BR-V dan HR-V.
 
Fortuner Vs Pajero (sumber gambar: otolovers.com)
Sang "Raja" SUV, Toyota Land Cruiser, nampaknya tak perlu turut repot-repot mengikuti "Perang SUV". Dengan harga mencapai Rp 1,8 Milyar, Land Cruiser memiliki pasar tersendiri. Begitu juga dengan Mercedes M dan GL Class, dengan harga Milyaran Rupiah, Mereka memiliki target konsumen kelas atas.

 Artikel ini sebelumnya telah saya posting di Kompasiana.com





Minggu, 27 Maret 2016

Sejarah dan Prediksi Nasib All New Innova: Perang Saudara atau Akan Pindah Ke Lain Hati?


Interior ALl New Innova Tipe Tertinggi (toyota.astra.co.id)
Toyota, sebuah pabrikan otomotif yang dikenal dunia, produknya ada di mana-mana. Salah satu produk yang sangat terkenal dan fenomenal adalah Kijang. Merk dagang Toyota Kijang yang sejak pertama diluncurkan tahun 1975 (generasi pertama), hingga Kijang Innova yang baru diluncurkan akhir 2015 lalu (generasi VI), selalu menarik perhatian. Masa perkembangan dan transisi dari generasi ke generasi, selalu dinanti. Oleh sebab itu, saya tertarik untuk mengulas generasi terbaru Kijang ini.


Dua puluh tiga Nopember 2015, Hotel Fairmont menjadi tempat peluncuran sang legenda Kijang, dengan tema The Legend Reborn. Sang legenda generasi keenam itu diberi nama All New Innova, digemborkan memiliki performa dan fitur lebih baik dari generasi sebelumnya, mengandung 90% komponen baru, 85% komponen local dan hasil rancangan desainer Indonesia. Toyota Astra Motor (TAM) selaku agen pemengan merk Toyota di Indonesia, memasang target penjualan 5000 unit/bulan. Apakah kini target itu telah tercapai dan penjualannya akan stabil sesuai target? Belum bisa dilihat apakah target tersebut telah tercapai, karena penjualan pada awal-awal peluncuran biasanya untuk memenuhi pesanan konsumen yang penasaran dengan All New Innova. Paling tidak harus menunggu hingga satu semester ke depan. 


Rapor Cemerlang Innova 


Berdasarkan berita yang muncul di kompas.com tanggal 21 Desember 2015, diketahui bahwa Innova meraih peringkat 4 dari deretan 5 mobil penumpang terlaris 2015. Innova laku terjual  37.396 unit. Tak perlu ditanya siapa juaranya, jelas juaranya adalah mobil sejuta umatnya Toyota, Avanza, yang laris manis dengan penjualan 125.506. Disusul Low Cost Car –masih milik Toyota- Agya, yang terjual 51.908 unit. Saya agak anti dengan penggunaan istilah Green pada Low Cost Green Car (LCGC), karena konsep Green masih tidak jelas, jadi sebut saja Low Cost Car. Tahun 2014 pun Innova berada pada posisi keempat terlaris, dengan penjualan 56.157 unit. Deretan peringkat dan angka yang bisa dibilang sebuah prestasi yang memuaskan. Rapornya cemerlang.

Sejarah Penurunan Penjualan Innova dan Eksistensi Kompetitor 


Secara umum, memang banyak faktor yang mempengaruhi angka penjualan suatu produk. Mudahnya, bisa kita golongkan menjadi 2, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal produsen, dipengaruhi harga dan variasi produk. Sedangkan faktor eksternal, dapat dipengaruhi kondisi ekonomi konsumen, produk competitor, dan sebagainya. Kondisi ekonomi konsumen terlalu rumit untuk diuraikan, jadi tidak perlu dibahas. Mari kita lihat bagaimana sejarah penjualan Innova dibanding kompetitor. Dilihat dari ukuran dan volume kabin, Innova memang sudah tidak punya lawan tanding yang sepadan. Lawannya adalah kelas Low atau mini MPV. 

Meskipun 2014 dan 2015 berada pada posisi 4, tetapi terjadi penurunan jumlah penjualan yang tidak sedikit, mencapai 18.761unit. Mengapa demikian? Padahal, kompetitor Innova yang setara (MPV/ LMPV))- sebut saja Nissan Grand Livina, penjualannya tidak bergairah, menurun drastis. Berdasarkan release laporan Gaikindo, Tahun 2015 (selama 11 bulan), tulang punggung Nissan itu hanya terjual 7.646 (sumber: http://www.autogaya.com/). Padahal Grand Livina telah direvisi menjadi All New Grand Livina HWS pada 2014, tetapi sepertinya tidak mendongkrak pemasaran. Jadi, bukan Grand Livina yang mempengaruhi penurunan penjualan Innova.
Grand Livina (sumber gambar: nissan.co.id)
Nasib yang sama dialami oleh Mitsubishi Grandis. Grandis sebenarnya hadir untuk mengambil bagian pasar Honda Stream dan Odyssey. Dilihat dari ukuran dan volume kabin, Grandis bisa disebut sebagai lawan tanding yang sepadan untuk Innova. Sayangnya, Grandis sudah tidak muncul lagi. Sejak diperkenalkan tahun 2005, penjualannya tidak begitu memuaskan. Padahal Grandis sudah meraih berbagai penghargaan, sedikitnya ada 5 penghargaan, yaitu Best MPV, Winner Premium of Family Car, Best Premium MPV, Favorit Premium MPV dan Best Large MPV. Sepertinya tidak ada yang kurang dengan Grandis. Sejak diluncurkan, langsung merajai pasar MPV. Buktinya, Tahun 2008, KTB selaku agen Mitsubishi Indonesia meluncurkan 2 varian baru Grandis, untuk mengokohkan posisi puncak MPV mewah.  Tetapi sepertinya tidak bertahan lama, tumbang juga. Bahkan kini MPV yang terlihat sylish dan luxury itu jarang ditemui di jalan raya. Jadi bukan juga Grandis yang mempengaruhi penjualan Innova.
Mitsubishi Grandi (sumber gambar:topgir.com)



Pabrikan mobil asal India, Tata Motors, pun ingin bersaing di kelas MPV. Menggunakan nama Aria, Tata mencoba peruntungan di kelas MPV bermesin Diesel. Aria diperkenalkan tahun 2013 dan dibanderol dengan harga termurah 219,5 juta (OTR Medan) dan termahal 290,9 juta (OTR Bali) (sumber: tatamotors.co.id). Bagaimana penjualannya? Selama 16 bulan beroperasi di Indonesia, Tata Motor mampu menjual 1000 unit untuk semua tipe (sumber: http://autotekno.sindonews.com/). Memang tidak bisa dibandingkan dengan Mitsubishi, Nissan apalagi Toyota. Angka itu cukup “menarik” bagi Tata sebagai pendatang baru.

Tata Aria (sumber gambar: tatamotors.co.id)

Pada ajang Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2015 di Serpong, Presiden Direktur Tata Motor Distribusi Indonesia mengatakan bahwa mereka tidak menghadirkan passanger car (kendaraan penumpang) karena ingin fokus ke kendaraan komersial (sumber: http://otomotif.tempo.co/). Apakah itu berarti mereka “kapok” bersaing di kelas mobil penumpang, termasuk MPV? Bisa jadi. Eksistensi pabrikan Jepang, terlalu mendominasi. Jadi, jelas bahwa Tata Motor juga bukan faktor yang berpengaruh terhadap penurunan Penjualan Innova! 


Bagaimana dengan Honda? Senjata baru Honda, Mobilio dan H-RV, tepat menembak hati peminat mobil penumpang, mini MPV dan SUV. Sejak diluncurkan 2014, Mobilio laris terjual 79.288 unit. Peringkat 2 mobil penumpang terlaris pun diduduki Mobilio. Tetapi, penjualannya langsung anjlok hampir 50% (41.189 unit) di tahun 2015. Anjloknya penjualan Mobilio pada 2015 sebenarnya sudah bisa diprediksi. Mobilio memang diproyeksikan untuk konsumen mobil pertama (konsumen baru). Apalagi setelah Blue Bird menggunakan Mobilio sebagai armada taksinya. Citra Mobilio pun turun. Honda tak bisa berbuat banyak untuk mengangkat kembali citra Mobilio. Untungnya, momentum itu bisa dimanfaatkan oleh HR-V, yang laku terjual 34.469 unit. Penjualan Honda pun kembali meningkat. Inilah salah satu faktor terkuat yang mempengaruhi penjualan Innova. Strategi pemasaran jitu dan momentum yang tepat, membuat Honda menguasai pasar. Pada akhirnya, penjualan Innova terjun bebas.
Honda Mobilio (sumber gambar: honda-indonesia.com)

Dominasi Honda melalui Mobilio dan HR-V, bukan hanya mampu menguasai pasar mini/low MPV dan mempengaruhi pasar Innova, tetapi juga mampu membuat General Motor (GM) menutup pabrik Chevrolet Spin. Pada akhir Juni 2015, GM terpaksa merumahkan karyawan pabrik Spin. Penjualan Spin jauh dibawah target, perhitungan untung-rugi pabrik tak seimbang. Kini mereka lebih memilih menjadi distributor. Dampaknya, harga Spin pun anjlok. Luar biasa kekuatan MPV pabrikan Jepang, mampu “mengusir” pabrikan Amerika.  

Apa Yang Ditawarkan All New Innova? 

All New Innova diketahui memiliki 13 varian, dengan harga pada kisaran 285,4 juta untuk tipe G Manual Gasoline hingga 427,2 juta untuk tipe Q Automatic Diesel (sumber: http://www.toyota.astra.co.id/). Harga yang tidak murah. Harga generasi sebelumnya, Grand New Innova, pada kisaran 230 juta hingga 346 jutaan. Untuk “mengaburkan” selisih harga yang tinggi itu, Pada All New Innova tidak ada tipe J dan E (tipe terendah Innova generasi sebelumnya), hanya ada tipe G, V dan Q. Inilah cerdasnya strategi pemasaran All New Innova: mengaburkan selisih harga yang tinggi dari generasi sebelumnya.

Apa yang yang bisa didapat pembeli dari All New Innova dengan harga itu? Mari kita mulai dari mesinnya. All New Innova Gasoline masih menggunakan mesin Innova generasi sebelumnya, mesin lama. Mesin gasoline mengandalkan seri 1TR FE 1.998cc 16 katup DOHC VVT-I, yang juga digunakan oleh Toyota Hiace dan Hilux. Sedangkan mesin diesel dengan seri 2GD-FTV 2393cc VNT Intercooler untuk mesin diesel. Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga hingga 150 tenaga kuda dan digunakan juga pada Toyota Fortuner dan Hilux, mobil yang memiliki beban kerja berat. Innova generasi sebelumnya menggunakan mesin 2KD FTV VNT Intercooler, hanya mampu menghasilkan tenaga sekitar 101 tenaga kuda. Kesimpulannya secara umum tidak ada yang signifikan dengan mesin All New Innova Gasoline dan terjadi peningkatan tenaga yang signifikan dengan mesin diesel All New Innova tetapi harus mengeluarkan uang minimal 310 juta.
Mesin All New Innova: sumber gambar: toyota.astra.co.id)
Selanjutnya pindah ke interior. Interior All New Innova memang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Kali ini interiornya lebih mewah dan dilengkapi fitur yang menarik. Seperti Elegance Intrument Panel, Auto A/C, 8” touchscreen dengan advance technology, Advance Entertainment System, Miracast (konektifitas layar Hp dan monitor entertainment mobil), New Premium Illuminating Lamp, TFT Type MID dan All Auto Window.  Tetapi, sayangnya, kelengkapan fitur tersebut hanya dilengkapi pada tipe V dan Q, dengan harga terendah 329 juta. Fitur baru yang ada pada semua tipe hanyalah Eco-mode and Power-mode dan voice command untuk audio mobil.
Tampilan Interior Kabin All New Innova tipe Q (sumber gambar: toyota.astra.co.id)
Pun dengan fitur keamanan, yang lengkap hanya pada tipe tertinggi. Seperti fitur Curtain Shield AirBags dan Side AirBags yang hanya ada pada tipe Q Diesel, dengan harga 405,8 juta. Dual SRS airbags memang sudah menjadi standar keamanan Innova. Yang beda kali ini adalah dilengkapinya Knee aibag yang mampu melindungi kaki dari benturan.

Fitur Keamanan ALl New Innova (sumber gambar: toyota.astra.co.id)
Sistem keamanan lain yang cukup vital yaitu Antilock Braking System (ABS). Pada Innova lawas, ABS hanya diaplikasikan pada tipe V. Tetapi pada All New Innova, semua tipe dilengkapi ABS yang dipadukan dengan teknologi Electronic Brake force Distribution (EBD), yang berfungsi mencegah roda terkunci saat pengereman dan mengontrol distribusi gaya pengereman. Teknologi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi calon pembeli All New Innova. 

Aspek lain yang tak kalah mencuri perhatian adalah desain ekterior. Sama seperti aspek lain, fitur-fitus istimewa hanya ada pada All New Innova tipe tertentu, tipe tertinggi yaitu V dan Q. Seperti New LED Projector Headlamp, 17” Alloy Wheel dan Smart Close Back Door yang hanya ada pada tipe Q Diesel. Tipe lain hanya menggunakan velg 16 inchi. 

Bagaimana dengan desain body? Body All New Innova memang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Tampak depan, jelas sekali lekukan dan grid khas Toyota terbaru. Tetapi, jika dilihat dari samping, memulai pandangan dari moncong mobil kemudian bergeser ke arah belakang, seperti ada yang aneh.
Komparasi Innova dan Fortuner
Desainnya seperti tidak ada koneksi dari tengah hingga ke sisi belakang (bagian ekor). Terlihat sekali seperti ada yang dipaksakan. Kaca jendela paling belakang All New Innova sangat identik dengan kaca bagian belakang Fortuner yang posisinya diubah.

Desain bagian belakang All New Innova pun seperti hasil perpaduan bagian belakang beberapa mobil. Bagian belakangnya tampak seperti adopsi dari bagian-bagian Mitsubishi All New Pajero, Toyota Grand New Avanza dan Toyota Fortuner.

Desain Bagian Belakang All New Innova yang terkesan hasil kolaborasi desain All New Pajero, Fortuner dan Grand New Avanza
Kita memang harus mengapresiasi para desainer Toyota yang telah berhasil mendesain indahnya desain depan All New Innova dan tegasnya body samping hingga tengah. Tetapi sepertinya mereka terlalu fokus ke desain depan dan sudah “lelah” saat mendesain bagian belakang. Sepertinya, -sekali lagi sepertinya- memang begitu. Tetapi, desain body adalah urusan selera. Siapapun boleh menyukai dan mengkritik.

Kesimpulannya, kelengkapan fitur keamanan, kenyamanan dan kemewahan hanya ada pada tipe midle dan high (tipe V dan Q). Tipe terendah hanya diberi beberapa fitur saja. Apakah fitur dan fasilitas yang tertanam pada All New Innova (pada semua tipe) sesuai dengan harganya?. Sepertinya tidak, sepertinya terlalu mahal. Semoga saja ada “revisi” harga atau peningkatan fitur, khususnya tipe terendah (G). Apalagi, saat ini masyarakat sudah cerdas dalam memilih mobil dan membandingkan harga terhadap fasilitasnya. 

Kompetitor Sesungguhnya All New Innova: Perang Saudara 

Dilihat dari faktor internal, Toyota Astra Motor (TAM) mengeluarkan berbagai tipe dan varian mobil. Sedan, Hatchback, MPV, SUV, Commercial, Sport, hingga Hybrid, menjadi koleksi Toyota. Di kelasnya, MPV, All New Innova memiliki 5 saudara lain, yaitu Alphard, Vellfire, NAV1, Veloz dan Avanza. Mungkin kita bisa menghapus nama Alphard, Vellfire, NAV1 dari daftar persaingan satu kelas, karena selisih harga sangat tinggi. Kini, saingannya hanya Veloz dan Avanza, mobil sejuta umat yang tak pernah luput dari tiap meter jalan raya.

Veloz yang diberi harga 207,8 juta hingga 230,5 juta dan Avanza dengan harga 184,2 juta hingga 214,6 juta itu adalah saingan berat calon pembeli All New Innova. Di sinilah terjadi perang saudara satu kelas. Seseorang yang hendak membeli mobil, bisasanya memang sudah memiliki target dan mempertimbangkan fungsi serta menfaatnya. Harga pun tentu menjadi faktor penentu selanjutnya. Dengan harga terendah 285,4 juta, calon pembeli All New Innova bisa saja berfikir ulang dan mencari alternative lain, seperti Veloz atau Avanza. Sisa uang dari selisih harga bisa menjadi tabungan yang jumlahnya tidak sedikit. Tetapi berbeda dengan penggemar fanatic Kijang Innova, pasti akan tetap melirik All New Innova. Mungkin ini yang dibidik Toyota pada All New Innova. 

Atau bisa saja calon pembeli All New Innova akan pindah kelas, melirik SUV Toyota, seperti Rush dan Fortuner. Rush yang dibanderol 234,5 juta – 262,45 juta, bisa saja menggoda calon pembeli All New Innova. Bagaimana nasib Innova termahal (Innova Diesel tipe Q Automatic) yang dibanderol 427,2juta? meskipun mobil diesel memiliki penggemar tersendiri, tetapi peminatnya belum bisa mengalahkan peminat mobil berbahan bakar premium. Sehingga, tidak menutup kemungkinan bahwa orang akan lebih memilih membeli Fortuner ketimbang Innova Diesel. Hanya tinggal menambah uang sekitar 14,2 juta, sudah mendapatkan Fortuner tipe G Manual.

Dengan demikian, perang saudara pun tak terelakkan. Perpindahan kelas dari MPV ke SUV pun sangat mungkin terjadi. Tetapi perang saudara semacam ini, masih tetap menguntungkan Toyota dan TAM. 

Pindah Ke Lain Hati (Baca: Pindah Ke Pabrikan Lain) 

Jika hanya perang saudara atau pindah kelas, tentu tidak berpengaruh besar terhadap penjualan total Toyota. Tetapi, bagaimana jika calon pembeli All New Innova tergiur dengan godaan mobil pabrikan lain? All New Pajero, misalnya. All New Pajero Sport ditawarkan dengan harga mulai dari 446 juta hingga 623 jutaan. Varian terendahnya hanya selisih 18,8 juta dari varian tertinggi All New Innova. Dengan menambah dana sekitar 18 jutaan, calon pembeli All New Innova Diesel Q bisa saja berpindah ke All New Pajero, yang tampak lebih gagah di setiap medan jalan. Bisa saja calon pembeli All New Innova Diesel Tipe Q mengurungkan niatnya untuk menikmati mobil diesel, dan beralih ke All New Pajero. Sangat mungkin terjadi.

Jika terjadi demikian, jelas tidak menguntungkan bagi Toyota. Kehadiran mobil teranyar dan kelas yang relative setara dan harga bersaing ketat, dapat mengganggu eksistensi dan penjualan All New Innova. Tentunya akan menggangu keuntungan Toyota. Alih-alih hanya “perang saudara”, justru pindah ke lain hati (baca: lain pabrikan). Mungkin ini layak dipertimbangkan oleh Toyota, khususnya TAM, untuk kembali mempelajari harga jual All New Innova. Kini, konsumen semakin cerdas.   

Salam Otomotif.

(Artikel ini sebelumnya telah saya posting di kompasiana.com)

Sabtu, 26 Maret 2016

Evolusi All New Nissan X-Trail: SUV Tangguh dan Sporty Terbaik Di Indonesia

All New Nissan X-Trail Tangguh dan Sporty Terbaik (Sumber Gambar: nissan.co.id)


Nissan, siapa yang tak kenal dengan produsen otomotif multinasional asal Jepang itu? Nissan telah mewarnai dunia otomotif Indonesia sejak tahun 1969, yang dahulu masih bernama Datsun. Di dunia otomotif Internasional, nama Nissan cukup populer, dibuktikan dengan statistik penjualan global yang terus meningkat setiap tahunnya. Begitu juga di Indonesia, penjualan mobil Nissan sempat melonjak hampir 50% pada Maret 2015 (sumber). Di tengah lesunya pasar otomotif 2015, penjualan Nissan justru mencatatkan kenaikan. 

Peningkatan penjualan mobil bermerk Nissan disumbang oleh larisnya Grand Livina, March dan All New Nissan X-Trail. Sejak diluncurkan pada tahun 2014, All New Nissan X-Trail terus Berjaya. Mobil kelas Sport Utility Vehicle (SUV) itu mendapat predikat produk Nissan terlaris sepanjang 2015 dengan membukukan angka penjualan sebanyak 7.500 unit (sumber).

Sejarah Nissan X-Trail

Nissan X-Trail generasi pertama diperkenalkan pada tahun 2001. Nissan mengirim X-trail secara utuh (Completely Built-Up (CBU)) dari Jepang ke Indonesia, untuk mengisi pasar SUV. Karena penjualan X-Trail kala itu sangat memuaskan. Maka, tahun 2003, Nissan memproduksi X-Trail secara lokal (Completely Knocked-Down (CKD)) di Indonesia, menyusul jejak saudaranya yang tak kalah fenomenal, Nissan Terrano (sumber). Dengan produksi lokal, maka harga jual X-Trail menjadi lebih kompetitif. Sehingga, langsung menguasai pasar SUV, lalu menjadi SUV terlaris kala itu.

Tahun 2009, X-Trail membuat gebrakan dengan teknologi Continously Variable Transmission (CVT). X-Trail tercatat sebagai SUV pertama yang menggunakan teknologi CVT. Nissan terus berupaya memanjakan penggemarnya dengan memberikan perubahan yang terbaik untuk X-Trail. Seperti saat tahun 2011, X-Trail bertansformasi menjadi New X-Trail. Mengokohkan X-Trail sebagai SUV sejati dan lebih stylish.

Tak cukup dengan inovasi tahun 2011, Nissan kembali menambahkan sentuhan teknologi dan seni desain pada X-Trail pada tahun 2014, bertajuk All New Nissan X-Trail. Kombinasi teknologi semakin memposisikan All New X-Trail sebagai SUV yang tangguh, ditambah balutan desain yang sporty. Menjadikan All New Nissan X-Trail layak mendapat predikat "SUV Tangguh dan Sporty Terbaik di Indonesia".

Nissan X-Trail: SUV Terbaik

Inovasi dan teknologi yang ditanamkan Nissan pada All New X-Trail bukan sekedar pemanis semata, semua memiliki fungsi yang tepat guna. Hal itu dibuktikan dengan penghargaan bergengsi yang didapat X-Trail 2014, yaitu predikat Best Medium SUV dan yang paling bergengsi adalah predikat Car of The Year di ajang Indonesia Car of The Year (ICOTY) Auto Bild 2014. Penghargaan tersebut diraih All New X-Trail setelah melalui proses seleksi yang kompetitif dan diuji oleh juri yang kompeten. Sehingga, All New Nissan X-Trail layak disebut sebagai mobil SUV Terbaik di Indonesia.

All New Nissan X-trail memang mendapat banyak perubahan, benar-benar berbeda dengan generasi sebelumnya, sebagai strategi untuk menarik minat calon konsumen dan mengejar kepuasan pemiliknya. Strategi itu berhasil, terbukti dengan prestasi sebagai SUV terlaris pada kuartal pertama 2015 (sumber).  Di Negara asalnya, Jepang, All New X-Trail pun diminati mayarakatnya. Apa yang istimewa dari All New Nissan X-Trail, hingga begitu diminati konsumen? Serta, apa yang menyebabkan All New Nissan X-Trail layak mendapat predikat SUV Tangguh, Sporty dan Terbaik? Mari Kita bahas berbagai bersama.

Dapur Pacu All New Nissan X-Trail: SUV Tangguh

All New X-Trail mengandalkan 2 tipe mesin, yaitu tipe MR20DD yang berkapasitas 2.000cc dan QR25DE berkapasitas 2.500cc. Kedua mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga 144 PS dan 171 PS pada RPM 6000. Inilah yang membuat X-Trail layak disebut SUV yang tangguh dan bertenaga. Mobil jenis SUV dari pabrikan lain yang juga berasal dari Jepang dengan kapasitas mesin 2700cc pun hanya mampu menghasilkan daya maksimal 163 PS. Mesin yang digunakan All New X-Trail memang lebih unggul dan tangguh.
Mesin All New Nissan X-Trail (Sumber Gambar: en.wikipedia.org)

Terjadi peningkatan tenaga yang signifikan dari X-Trail Generasi sebelumnya. Peningkatan tenaga tersebut salah satunya dipengaruhi oleh teknologi Dual Continuous Valve Timing System (DCVTS) yang berhasil dikembangkan oleh Nissan. Teknologi DCVTS mampu mengoptimalkan pasokan bahan bakar dan udara ke ruang bakar mesin. Didukung proses pembakaran di ruang bakar yang sempurna, sehingga menghasilkan daya yang besar. Meskipun bertenaga, tetap tidak mengesampingkan efisiensi bahan bakar.

Untuk pilihan pengendaraan, All New Nissan X-Trail tersedia dalam dua pilihan, yaitu Manual Transmission (MT) dengan 6-speed dan XTRONIC Continously Variable Transmission (CVT) dengan Manual Mode. Transmisi manual sangat cocok untuk pengendara yang senang berakselerasi. Dengan mekanisme pemindah gigi tipe Synchromesh Triple Cone, yang mampu menyerap gesekan dan sinkonisasi putaran antar-roda gigi, membuat pemindahan gigi All New Nissan X-Trail menjadi sangat halus. Apalagi pada sistem CVT, yang mampu mereduksi rasio gear pada susunan roda gigi transmisi, mampu memberikan kebutuhan gear hunting yang baik. Sehingga, tetap mampu berakselerasi dan tetap mendukung efisiensi bahan bakar.
Mode Pengendaraan, XTRONIC CVT dan Manual Transmission (sumber gambar: nissan.co.id)

Desain All New Nissan X-Trail: SUV Sporty

Desain X-Trail dari generasi pertama hingga terakhir, berhasil berevolusi, mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Jika Kita membandingkan desain X-Trail dari generasi pertama hingga terakhir, maka terlihat jelas perbedaannya. Jika di jalan atau di parkiran, Kita menjumpai mobil All New Nissan X-Trail, tanpa emblem Nissan dan X-Trail, tentu kita tak menduga bahwa mobil itu adalah All New X-Trail. Desain X-Trail telah berevolusi dengan sangat menawan dan sporty.

Evolusi X-Trail menjadi All New Nissan X-Trail (sumber gambar: japanesevehicles.com, goauto.com.au, nissan.co.id)
Mengusung tema “Sleek, Athletic and Capable”, All New X-Trail hadir untuk memenuhi ekspektasi peminat SUV. Aerodimanika X-Trail begitu diperhitungkan, guna mendukung manuver dan kecepatan di segala medan jalan. Menjadikan All New X-Trail sebagai mobil yang tak memiliki “pantangan”, bagaimanapun kondisi jalan, dapat dilaluinya dengan aman dan nyaman. Jiwa petualang penggunanya,  dapat tersalurkan.
Desain All New Nissan X-Trail (sumber: nissan.co.id)
Pilihan Warna All New X-Trail (Sumber Gambar: nissan.co.id)

Nuansa sporty dari sebuah SUV sangat kentara pada All New X-Trail. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap prestasi Car of The Year 2014 yang diraih All New X-Trail adalah desain yang modern dan sporty
All New Nissan X-Trail Meraih Gelar "Car of The Year 2014" (Sumber Gambar: aktual.autobild.com)
Pun demikian pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014, All New Nissan X-Trail menjadi “Most Favorite Car”, yang dipilih langsung oleh pengunjung IIMS tersebut. Artinya, berbagai pihak, baik kalangan professional bidang otomotif maupun masyarakat umum, kagum dan puas dengan desain yang ditampilkan oleh All New X-Trail. Rasanya tak ada yang meragukan mahakarya desainer terbaik Nissan itu.

Fitur Eksterior

Selain desain body yang telah berevolusi, lampu-lampu penerangan dan indikator pun tak luput dari perubahan. Head Lamp yang cenderung sipit, menyimbolkan “ketajaman” dalam memandang, "bak mata elang yang sedang mengincar mangsa dari ketinggian". Menambah kesan “garang” dan sporty. Light Emitting Diode (LED) Signature Lamp berbentuk boomerang yang futuristik, menjadi simbol dan karakter khas generasi terbaru dari Nissan.
Head Lamp All New Nissan X-Trail (Sumber Gambar: nissan.co.id)
Di bagian depan tengah, terdapat Front Grid Grille berbentuk V, juga menyerupai boomerang dan dikelilingi kisi-kisi model Honeycomb. Serta ditambah balutan chrome, memberi kesan elegan.  Grilleboomerang” yang mengapit dan menyangga logo Nissan. Boomerang, yang merupakan senjata khas suku Aborigin, memiliki kemampuan bertahan lama di udara dengan kecepatan dan ketepatan tinggi. Dengan mengadopsi boomerang pada All New X-Trail, sepertinya Nissan berharap X-Trail dapat terus mengudara, di atas kompetitornya. Serta dapat melaju pesat, meninggalkan pesaingnya. Selain itu, diharapkan tepat membidik pasar, seperti ketepatan boomerang saat membidik sasaran dan saat kembali ke pelemparnya. Filosofi yang menarik.
Di bagian belakang, All New X-Trail dilengkapi sepasang gugusan Rear Lamp yang menghubungkan bagian samping dan belakang kendaraan. Sehingga mudah dilihat dari beberapa arah pandangan. Lampu belakang tak kalah sporty dengan lampu depan, juga memiliki bentuk sudut tajam. Kombinasi estetika, teknologi dan fungsi.
Rear Lamp All New Nissan X-Trail (Sumber Gambar: nissan.co.id)
Pintu bagasi belakang All New Nissan X-Trail memiliki fitur yang memanjakan pengendaranya. Fitur canggih Hands Free (Touchless) Back Door System disematkan pada All New X-Trail. Teknologi tersebut memudahkan pengguna saat akan membuka pintu bagasi, yaitu hanya dengan menyentuh tombol di Dashboard, Intelligent Key, atau sentuhan kecil pada sensor di panel pintu bagasi. Tak perlu repot-repot membuka dan mengangkatnya, sudah dikendalikan oleh kontrol elektronik.
Teknologi Hands Free (Touchless) Back Door System pada All New Nissan X-Trail (sumber gambar: nissan.co.id)

Desain dan Fitur Interior

Desain dan fitur eksterior sepertinya berhasil meyakinkan konsumen atau calon konsumen untuk segera memiliki All New X-Trail. Pun demikian dengan Interior, yang tak kalah elegan dan sporty. Kata kunci “Keamanan dan Kenyamanan” menjadi keunggulan interiornya. Keamanan, didukung Dual SRS AirBag, yang menjadi pelindung saat terjadi benturan/tabrakan dan seat belt hingga baris ketiga, sebagai pendukung keamanan saat melaju.

Interior All New Nissan X-Trail (Sumber Gambar: nissan.co.id)

Kenyamanan interior All New X-Trail langsung dapat dinikmati secara visual ketika membuka pintu dan melihat desain interior, kualitas bahan dan fitur-fitur pelengkap. Meskipun memiliki 3 baris jok dan mampu menampung 7 penumpang, tetapi kabin masih terlihat lapang dan tak tampak sesak.  Tidak hanya visual, kenyamanan pertama yang dapat dirasakan pengemudi dan penumpang adalah desain jok yang ergonomis dan bahan yang berkualitas. Membuat pengendaranya seolah tak ingin beranjak dari jok tersebut. Tak hanya jok, semua bahan pembentuk interior All New Nissan X-Trail adalah bahan berkualitas tinggi.

Bukan hanya desain jok yang ergonomis dan volume kabin yang luas, dalam kabin All New Nissan X-Trail juga dilengkapi dengan berbagai fitur canggih. Pada dashboard yang simpel namun berdesain dinamis, disematkan berbagai fitur multimedia yang Hi-Tech dan User Friendly. Salah satunya adalah fitur Arround View Monitor (AVM). Monitor yang dilengkapi 4 buah kamera tersebut dapat dimanfaatkan untuk memantau dengan jangkauan 360 derajat. Sehingga dapat memudahkan pegemudi saat melalui jalan yang sempit atau banyak rintangan. Selain itu, dengan teknologi tersebut, pengemudi dapat memarkirkan kendaraan dengan mudah dan aman, bahkan di tempat sempit sekalipun (Parking Technology). Kombinasi teknologi untuk keamanan dan kenyamanan berkendara.
Teknologi Arround View Monitor (AVM) pada All New Nissan X-Trail (Sumber Gambar: nissan.co.id)
Ingin mengetahui kehebatan Arround View Monitor (AVM)? Anda bisa menyaksikan video tantangan memarkirkan kendaraan dengan kaca depan dan jendela tertutup. Pengendara hanya mengandalkan tampilan di layar AVM. Simak Video di bawah ini:



X-Trail Blind Parking Challenge Experience  (Sumber Video: Channel Youtube Nissan Indonesia

Selain itu, pengemudi All New X-Trail kan disuplay berbagai informasi mengenai kendaraan, seperti konsumsi bahan bakar, posisi kendaraan, suhu, jarak tempuh dan berbagai indikator lain. Informasi tersebut ditayangkan di Drive-Assist Display yang berada tepat ditengah lingkaran kembar petunjuk kecepatan dan RPM.

Performance: Tangguh dan Sporty

Nuansa ketangguhan sebuah SUV dapat dirasakan pengendara dan penumpang, dalam segala ritme kecepatan dan berbagai bentuk permukaan jalan. Saat putaran mesin rendah, All New X-Trail mampu menghasilkan daya dan torsi yang tinggi. Begitupun saat kecepatan tinggi, akselerasinya responsif, baik transmisi manual maupun CVT. Mesin tipe MR20DD yang berkapasitas 2.000cc dan QR25DE berkapasitas 2.500cc dapat diandalkan untuk mengendalikan X-Trail yang berbobot sekitar 1,5 ton itu. Jalan mulus hingga off road pun tak masalah.

Kerap Kita menemui atau bahkan mengalami kondisi dimana kita harus berhenti di jalan yang menanjak, baik saat parkir atau berhenti di lampu merah. Ketika akan menjalankan mobil, mobil tidak mundur sesaat sebelum melaju. Kondisi itu kerap diakali dengan menginjak pedal kopling, menginjak pedal gas dan melepas rem (biasanya Hand Brake) secara bersamaan. Hal itu sangat merepotkan. Pengemudi All New X-Trail tidak akan mengalami hal tersebut, berkat teknologi Hill Start Assist (HSA). Sistem HSA akan mengerem secara otomatis, sembari memberi waktu pemindahan kaki dari pedal rem ke pedal gas. Mobil tidak akan mundur.

Teknologi HSA, Memudahkan Pengendara Saat Mulai Melaju DI jalan Tanjakan (Sumber Gambar: nissan.co.id)

Saat berkendara, tentu Kita akan melalui jalan yang menikung. Bagi pengendara yang sering memacu adrenalin dengan kecepatan tinggi, bahkan saat di tikungan, sering mengalami masalah kendaraan seperti terlempar keluar dan under steering. Hal yang lumrah, karena adanya gaya sentrifugal, yaitu gaya yang bekerja pada benda yang bergerak melingkar. Meskupun setiap tikungan telah memiliki kemiringan permukaan jalan, gaya sentrifugal tak dapat dihindari, terlebih saat kecepatan tinggi. All New Nissan X-Trail telah mengantisipasi kondisi tersebut dengan mengaplikasikan teknologi Active Trace Control (ATC). Dengan prinsip memberikan pengereman pada roda sebelah dalam, sehingga dapat menahan roda sebelah luar. Dengan demikian, mobil tidak akan “terlempar” keluar dan tidak terjadi under steering. Saat melaju di tikungan, mobil akan melaju tetap pada jalurnya. All New X-Trail tetap tangguh bermanuver di tikungan.
Teknologi Active Trace Control (ATC) pada All New Nissan X-Trail (Sumber Gambar: nissan.co.id)

Bukan hanya tangguh di tikungan, All New Nissan X-Trail juga tangguh di jalan yang tidak rata (seperti jalan bergelombang), berkat teknologi Active Ride Control (ARC). Teknologi ARC atau dikenal dengan istilah "Fear No Bump", menjadikan mobil tetap stabil setelah melalui jalan bergelombang. Teknologi tersebut bekerja dengan mengendalikan rem pada roda sesuai dengan potaran dan torsinya. All New Nissan X-Trail tetap tangguh di jalan bergelombang.
Active Ride Control (ARC) atau Fear No Bump All New Nissan X-Trail (Sumber Gambar: nissan.co.id)

Saat akan mengurangi kecepatan atau berhenti, bahkan dalam kondisi darurat (mendadak), tidak perlu cemas. All New X-Trail dilengkapi teknologi Anti-Lock Braking System (ABS), yang berfungsi mencegah roda terkunci saat rem digunakan dengan maksimal dan kondisi jalan yang licin. Tak cukup hanya ABS, juga didukung Electronic Braking Distribution (EBD) yang mampu menyesuaikan daya pengereman pada setiap roda, sesuai dengan bentuk permukaan jalan, kecepatan dan beban kendaraan.
Keunggulan dari ABS (Sumber Gambar: nissan.co.id)

Bukan itu saja, sistem pengeraman All New X-Trail juga dilengkapi Braking Assist (BA), yang sangat bermanfaat saat pengereman mendadak. Teknologi BA dapat memaksimalkan daya pengereman sesuai dengan kecepatan injakan pedal rem, saat pengemudi harus berhenti atau mengurangi kecepatan secara tiba-tiba. Pada transmisi CVT, juga dilengkapi Active Engine Braking (AEB), yaitu teknologi pengereman mesin yang memberikan dampak pengereman yang halus. 

Teknologi-teknologi pengereman tersebut adalah syarat mutlak sistem keamanan, yang memang sepatutnya dimiliki semua kendaraan terbaru. Namun, sayangnya tidak semua kendaaraan terbaru memilikinya. Untungnya, All New X-Trail memilikinya. Menjadikannya mobil yang tangguh saat melaju dan saat akan berhenti atau mengurangi kecepatan, bahkan dalam kondisi darurat.

Dari uraian di atas, jelas bahwa All New Nissan X-Trail memiliki berbagai keunggulan. Keunggulan yang menjadikannya begitu "Tangguh dan Sporty", mobil SUV terbaik di Indonesia. Sangat layak menemani mobilitas Anda. All New X-Trail dapat Anda miliki dengan harga mulai dari Rp 390.900.000 (sumber). Harga yang sesuai dengan teknologi dan fitur yang didapat.
PT. Nissan Motor Indonesia selaku produsen mobil bermerek NISSAN menghadirkan juga kendaraan model luxury yaitu INFINITI. Mobil Infiniti menawarkan berbagai kemewahan, kenyamanan, teknologi tinggi dan fitur terlengkap yang akan memanjakan Anda.